Tuesday, May 27, 2008

Tetap Anak Kita

Tema : Kasih Sayang
Judul : Tetap Anak Kita
Amanat : Pentingnya kasih saying ibu terhadap anaknya
Latar/Seting: Sebuah keluarga
Alur : Alur maju
Pengarang : Sukarni Ferioza, S. Pd
Tokoh : 1. Shinta (orang tua/ ibu)
2. Mas Dirga (orang tua / bapak)
3. Genbi (anak pertama)
4. Dedek (anak kedua)
Isi :
Cerita ini merupakan cerita mengenai kehidupan sebuah keluarga yang mengalami konflik batin. Setiap malam selama 3 tahun kebiasaan Shinta dan Mas Dirga selalu bangun pada malam hari untuk menengoki anak mereka tepat disebelah kamar mereka hingga waktu tidak menyadarkan mereka untuk tidur disana sambul memeluk anaknya.


Genbi adalah anak pertama dari keluarga tersebut, umurnya baru mendekati 3 tahun. Selama itu pula Genbi selalu mendapat marah dari Ibu kandungnya. Seperti bukan ibu kandung saja, semua kesalahan selalu dibebankan ke dia bukan karena salah atau apapun tetapi karena keadaan Genbi lah yang tanpa bisa melihat. Karena itulah ibunya merasa tidak suka, pertanyaan anak itu sering menjengkelkan ibunya tetapi dijawab dengan sabar oleh ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi Genbi karena hanya dia yang bisa memberi kasih saying itu. Tanpa terasa anak itu esokan harinya sudah ulang tahun yang ke tiga tahun. Ayahnya keluar seharian untuk membelikan hadiah. Sementara itu Genbi sendiri duduk terdiam di depan televisi. Saat itu Genbi bertanya dengan polosnya kepada ibunya, “Bu, sekarang Genbi ulang tahun ya? kata ayah, ayah udah beliin Genbi hadiah, ayah sayang banget ama Genbi. Ibu gimana beliin Genbi hadiah juga kan?” kata-kata yang begitu manis dari mulut anak itu. Setelah itu bercucuran air mata ibunya memikirkan bagaimana anaknya yang sudah beranjak 3 tahun yang sama sekali belum pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya. Mulai saat itu ibunya langsung sadar diri akan anaknya yang kekurangan kasih sayang dari dirinya dan dimulailah anaknya itu disayangi dan setelah itu bahagialah keluarga mereka. Setiap malam tidak lagi Shinta dan Mas Dirga bangun tengah malam karena kedua anaknya sudah tertidur dengan senyumnya akan kebahagiaan.

No comments: