Tuesday, May 27, 2008

Harry Potter and The Deathly Hallows


Judul : Harry Potter and The Deathly Hallows
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2008
Tebal : 316 Halaman
Jenis : Fiksi

Merupakan buku terakhir dari kisah petualangan Harry Potter yang menceritakan pertempuran terakhir antara Harry Potter dan Pangeran Kegelapan.Diceritakan Harry, Ron, dan Hermione tidak lagi kembali ke Hogwarts. Mereka menempuh perjalanan untuk mencari dan menghancurkan horcrux-horcrux yang pernah dibuat oleh Pangeran Kegelapan. horcrux-horcrux tersebut haruslah dihancurkan agar Pangeran Kegelapan dapat dimusnahkan.Perjalanan menjadi semakin sulit saat kekuasaan Pangeran Kegelapan semakin meluas. Dia berhasil mengendalikan sebagian besar dunia sihir. Harry, Ron, dan Hermione harus sangat berhati-hati karena mereka menjadi target utama Pangeran Kegelapan dan pasukan Pelahap mautnya.

Pertempuran terakhir ini adalah pertempuran terbesar yang terjadi dalam dunia sihir sejak kejatuhan Pangeran kegelapan enam belas tahun yang lalu. Sejak awal cerita, banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak, juga dari pihak yang tidak bersalah.
Tetapi, ada juga peristiwa yang baik terjadi. Pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Remus Lupin dan Nymphadora Tonks merupakan sedikit pencerah dari kegelapan yang terus membayangi buku terakhir petualangan Harry Potter ini.
Pada akhir cerita, akan terkuak sebuah kenyataan yang mengejutkan. Semua kejadian di masa lalu akan dijelaskan dengan gamblang dan terperinci. Tokoh-tokoh misterius yang muncul di cerita-cerita awal akan menjadi jelas jati dirinya di cerita ini. Juga kenyataan bahwa yang terlihat baik tidak selalu baik, dan yang terlihat jahat tidak selalu jahat.
Di buku ini J.K. Rowling berhasil membuat para pembacanya terhanyut dalam pertempuran di dunia sihir. Jalan cerita yang tidak terduga merupakan klimaks dari seri petualangan Harry Potter.
Banyaknya kejadian-kejadian tidak terduga yang terjadi di dalam buku ini membuat 999 halaman terasa tidak begitu banyak. Karakter-karakter para tokoh disini menjadi semakin kuat dan jelas.
Masa lalu tokoh-tokoh yang cukup dominan dalam cerita-cerita sebelumnya dibeberkan secara gamblang oleh Rowling, membuat para pembaca memahami lebih dalam karakter tokoh-tokoh tersebut.
Sayangnya, dari epilog yang diberikan oleh Rowling kurang dapat memuaskan keingintahuan para penggemarnya. Epilog yang ditampilkan cukup singkat dengan beberapa tokoh baru yang tidak jelas -meskipun kita tetap dapat menebak hubungan mereka dengan tokoh-tokoh sentral. Dan beberapa tokoh lama terkesan dihilangkan atau tidak diceritakan dalam epilognya.
Meskipun epilog yang kurang memuaskan dan beberapa pembunuhan tokoh yang telah cukup mendapat tempat di dalam hati para penggemarnya banyak menimbulkan protes di sana-sini, overall, menurut saya buku ini masih yang terbaik dari keseluruhan petualangan Harry Potter.

Read More......

Musashi

Judul : Musashi
Penulis : Eiji Yoshikawa
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2001
Tebal : 1248 Halaman
Jenis : Fiksi

Cerita dimulai dari keadaan setelah pertempuran Sekigahara. Saat itu dapat dianalogikan sebagai saat Musashi dalam kandungan. "Janin" tersebut masih bernama Takezo. Seorang samurai kalah perang yang harus menjalani hidupnya sebagai ronin. Adalah Takuan yang bertindak sebagai bidan yang membidani kelahiran Musashi. Gemblengan Takuan merupakan proses yang harus dijalani Musashi setelah "kelahirannya". Takuan adalah guru sekaligus orang tua bagi Musashi. Musashi menjalani masa pendidikan dasarnya dibimbing Takuan.

Memasuki jalan pedang merupakan pendidikan lanjutan yang harus dijalani Musashi sebagai konsekuensi yang harus ditanggung atas keputusan yang diambil.
Cerita sedikit diperhalus dengan kehadiran Otsu. Seorang wanita yang sangat mencintai Musashi. Imajinasi Eiji mengenai karakter Otsu sangat detail dan menarik. Kita dapat terhanyut dengan karakter Otsu, seorang wanita yang sangat cantik, sabar, setia danpenuh perhatian. Mungkin dengan karakter Otsu penulis ingin menggambarkan sosok wanita Jepang yang ideal. Pengaruh Otsu pada diri Musashi sangat besar. Gambaran ini seperti ingin mengingatkan kita pada besarnya pengaruh pendamping kita.
Eiji seperti ingin menggambarkan keberpihakannya pada ketekunan dan kesabaran dibandingkan pada kejeniusan dan tinggi hati. Karakter Musashi yang sangat tekun dan sabar dalam melakoni jalan hidupnya sebagai ronin yang menempuh Jalan Pedang digambarkan sangat bertolak belakang dengan karakter Sasaki Kojiro yang Jenius tetapi tinggi hati. Bahkan kita seperti dapat melihat betapa sederhananya Musashi dibandingkan Kojiro yang "high profile" (dan "dandy").
Pertentangan kedua tokoh ini tidaklah sesederhana seperti gambaran pertentangan antara "Si Baik" melawan "Si Jahat". Pertentangan kedua tokoh ini adalah gambaran bahwa ketekunan dapat saja mengalahkan kejeniusan. Jenius merupakan anugerah yang tidak diberikan kepada semua orang. Tetapi ketekunan adalah sesuatu bisa diraih semua orang (tentunya dengan usaha).
Pertentangan kedua karakter ini mencapai titik kulminasi pada pertempuran akhir antara "Si Tekun" (Musashi) melawan "Si Jenius" (Kojiro). Akhir pertempuran sebenarnya sudah terjadi sejak saat pertempuran itu belum dimulai. Akhir pertempuran terjadi sejak saat Kojiro membuang sarung pedangnya. Akhir pertempuran tersebut menggambarkan pendapat yang dianut Eiji. Eiji berpendapat bahwa hasil akhir dari kejeniusan akan dapat dikalahkan oleh ketekunan. Kemenangan "Si Tekun" (Musashi) terjadi saat "Si Jenius" (Kojiro) tidak mampu mengalahkan egonya (saat membuang sarung pedangnya).
Kesimpulan akhir saya adalah, ini buku yang sangat bagus. Sebagai bacaan biasa (tanpa harus mencerna maknanya) sudah merupakan cerita yang seru, maupun sebagai bacaan pada tingkat yang lebih lanjut.

Read More......

Tetap Anak Kita

Tema : Kasih Sayang
Judul : Tetap Anak Kita
Amanat : Pentingnya kasih saying ibu terhadap anaknya
Latar/Seting: Sebuah keluarga
Alur : Alur maju
Pengarang : Sukarni Ferioza, S. Pd
Tokoh : 1. Shinta (orang tua/ ibu)
2. Mas Dirga (orang tua / bapak)
3. Genbi (anak pertama)
4. Dedek (anak kedua)
Isi :
Cerita ini merupakan cerita mengenai kehidupan sebuah keluarga yang mengalami konflik batin. Setiap malam selama 3 tahun kebiasaan Shinta dan Mas Dirga selalu bangun pada malam hari untuk menengoki anak mereka tepat disebelah kamar mereka hingga waktu tidak menyadarkan mereka untuk tidur disana sambul memeluk anaknya.


Genbi adalah anak pertama dari keluarga tersebut, umurnya baru mendekati 3 tahun. Selama itu pula Genbi selalu mendapat marah dari Ibu kandungnya. Seperti bukan ibu kandung saja, semua kesalahan selalu dibebankan ke dia bukan karena salah atau apapun tetapi karena keadaan Genbi lah yang tanpa bisa melihat. Karena itulah ibunya merasa tidak suka, pertanyaan anak itu sering menjengkelkan ibunya tetapi dijawab dengan sabar oleh ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi Genbi karena hanya dia yang bisa memberi kasih saying itu. Tanpa terasa anak itu esokan harinya sudah ulang tahun yang ke tiga tahun. Ayahnya keluar seharian untuk membelikan hadiah. Sementara itu Genbi sendiri duduk terdiam di depan televisi. Saat itu Genbi bertanya dengan polosnya kepada ibunya, “Bu, sekarang Genbi ulang tahun ya? kata ayah, ayah udah beliin Genbi hadiah, ayah sayang banget ama Genbi. Ibu gimana beliin Genbi hadiah juga kan?” kata-kata yang begitu manis dari mulut anak itu. Setelah itu bercucuran air mata ibunya memikirkan bagaimana anaknya yang sudah beranjak 3 tahun yang sama sekali belum pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya. Mulai saat itu ibunya langsung sadar diri akan anaknya yang kekurangan kasih sayang dari dirinya dan dimulailah anaknya itu disayangi dan setelah itu bahagialah keluarga mereka. Setiap malam tidak lagi Shinta dan Mas Dirga bangun tengah malam karena kedua anaknya sudah tertidur dengan senyumnya akan kebahagiaan.

Read More......

Kana di Negeri Kiwi

Pengarang : Rosemary Kesauly
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2005
Jenis : Fiksi
Halaman : 152

Juara 1 Lomba Novel Teelit Writer 2005Tak pernah terlintas di benak Kana bahwa dia harus pindah ke Negeri Kiwi. Itu berarti dia harus meninggalkan Yogyakarta, kota asalnya, dan Rudy, cowok yang dicintainya. Tapi apa boleh buat, mau tak mau Kana harus menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya: ayah yang dikenalnya setelah usianya lima belas tahun, teman-teman baru, sekolah baru, kebiasaan baru, dan yang lebih penting pengalaman baru.Untung ada Jyotika. Gadis imigran India yang cantik jelita ini langsung menjadi teman baik Kana. Namun di tahun keduanya di Negeri Kiwi, Kana mulai merasakan berbagai perubahan. Banyak masalah yang membuatnya pusing. Berat badan yang naik, tugas-tugas yang menumpuk, obsesinya pada Rudy yang tidak pernah berakhir, dan lebih parah lagi Jyotika, yang selalu diandalkan sebagai tempat curhat, tiba-iba menjauh. Jyotika menjadi cepat tersinggung dan selalu menghindar. Apa yang terjadi? Bosankah dia menjadi temannya? Ataukah karena akhir-akhir ini Kana sering jalan bareng Tsunehisa, cowok Jepang kece di sekolahnya, yang juga cowok favorit Joy?


Kedua orangtua Kana telah lama bercerai. Kana dan ibunya tinggal di Yogyakarta sedangkan ayah Kana tinggal di negara asalnya, Selandia Baru. Selama belasan tahun Kana hanya mengenal ayah kandungnya dari foto dan kartu-kartunya yang beliau kirimi setiap Kana berulang tahun. Kana anak tunggal, namun kehidupannya tidaklah menyenangkan. Ia dan ibunya sering bertengkar. Ibu Kana menyalahkan Kana sebagai penyebab perceraiannya. Ketika Kana berusia 15 tahun, hubungan mereka semakin buruk. Ibunya ingin menikah lagi dan beliau seenaknya meminta Kana untuk pindah ke Selandia Baru, ikut dengan ayahnya. Tentu saja Kana tidak terima! Namun, Kana tidak mampu melawan kehendak ibunya. Di situasi yang tidak mengenakkan ini, Rudi, cowok Kana, malah minta putus. Alasan Rudi ingin putus sungguh menggelikan. Kana merasa dunianya benar-benar runtuh. Duh guys, gimana kalau kamu ada di posisi Kana? Sedih banget pastinya ya. Tapi kesedihan Kana tidak berlangsung lama. Ayahnya yang seorang dosen atropologi di Auckland University, ternyata sangat menyayanginya. Kana jadi betah tinggal di Negeri Kiwi itu. Negeri Kiwi? Ya, Kana menyebut Selandia Baru, Negeri Kiwi. Kiwi adalah buah nasional negara itu. Burung khas Selandia Baru pun bernama Burung Kiwi. Bahkan penduduk Selandia Baru sering disebut sebagai orang Kiwi. Di Selandia Baru, Kana punya sahabat bernama Jyotika Talwar (Joy). Gadis imigran India ini selalu menjadi teman curhat Kana. Cuma...entah kenapa, Joy mendadak menjauhinya. Kana sampai pusing memikirkannya. Bermacam masalah lain pun muncul di hadapan Kana. Berat badannya yang naik melulu, tugas sekolah yang bejibun, dan obsesinya pada Rudi yang terus menghantui. Apa sebenarnya yang menyebabkan Joy yang cantik dan lembut itu berubah menjadi pribadi yang pemarah? Mungkinkah Joy iri melihat Kana dekat dengan Tsunehisa, cowok Jepang yang keren di sekolah? Bagaimana caranya agar Kana mampu melupakan kenangan bersama Rudi? Akankah Kana jadian dengan Tsunehisa, cowok yang juga ditaksir oleh sahabatnya ini? Penasaran nih yeee... Sobat muda, novel yang bersetting negara Selandia Baru ini digambarkan Rosemary Kesauly (penulis) dengan sangat apik dan menarik. Kebetulan, Rose pernah mengikuti pertukaran pelajar di negeri ini waktu SMA. Jadi ia mengetahui dengan detil dan pasti setiap sisi dari Negeri Kiwi. Hmmm...membaca novel ini kita serasa ‘berwisata’ ke Selandia Baru lho. Asyik banget! Rose juga lihai mengaduk emosi pembaca. Kamu bisa tersenyum atau menitikkan air mata bila mengikuti alurnya. Ohya, sekedar informasi, novel ini pernah menjadi novel terbaik dalam Lomba Novel Teenlit Writer tahun 2005 yang diselenggarakan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. So, emang tepat kalau novel ini masuk ke dalam daftar bacaan kamu.

Read More......